Mari Wujudkan Lingkungan RW 19 sebagai Hunian yang Aman, Nyaman, Tenteram dan Harmonis

Rabu, 28 November 2012

Angklung

Tidak ada petunjuk sejak kapan angklung digunakan, tetapi diduga bentuk primitifnya telah digunakan dalam kultur Neolitikum yang berkembang di Nusantara sampai awal penanggalan modern, sehingga angklung merupakan bagian dari relik pra-Hinduisme dalam kebudayaan Nusantara.

Catatan mengenai angklung baru muncul merujuk pada masa Kerajaan Sunda (abad ke-12 sampai abad ke-16). Asal usul terciptanya musik bambu, seperti angklung berdasarkan pandangan hidup masyarakat Sunda yang agraris dengan sumber kehidupan dari padi (pare) sebagai makanan pokoknya. Hal ini melahirkan mitos kepercayaan terhadap Nyai Sri Pohaci sebagai lambang Dewi Padi pemberi kehidupan (hirup-hurip). Masyarakat Baduy, yang dianggap sebagai sisa-sisa masyarakat Sunda asli, menerapkan angklung sebagai bagian dari ritual mengawali penanaman padi. Permainan angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur.
Jenis bambu yang biasa digunakan sebagai alat musik tersebut adalah bambu hitam (awi wulung) dan bambu putih (awi temen). Tiap nada (laras) dihasilkan dari bunyi tabung bambunya yang berbentuk bilah (wilahan) setiap ruas bambu dari ukuran kecil hingga besar.
Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.[rujukan?]
Selanjutnya lagu-lagu persembahan terhadap Dewi Sri tersebut disertai dengan pengiring bunyi tabuh yang terbuat dari batang-batang bambu yang dikemas sederhana yang kemudian lahirlah struktur alat musik bambu yang kita kenal sekarang bernama angklung. Demikian pula pada saat pesta panen dan seren taun dipersembahkan permainan angklung. Terutama pada penyajian Angklung yang berkaitan dengan upacara padi, kesenian ini menjadi sebuah pertunjukan yang sifatnya arak-arakan atau helaran, bahkan di sebagian tempat menjadi iring-iringan Rengkong dan Dongdang serta Jampana (usungan pangan) dan sebagainya.
Dalam perkembangannya, angklung berkembang dan menyebar ke seantero Jawa, lalu ke Kalimantan dan Sumatera. Pada 1908 tercatat sebuah misi kebudayaan dari Indonesia ke Thailand, antara lain ditandai penyerahan angklung, lalu permainan musik bambu ini pun sempat menyebar di sana.
Bahkan, sejak 1966, Udjo Ngalagena —tokoh angklung yang mengembangkan teknik permainan berdasarkan laras-laras pelog, salendro, dan madenda— mulai mengajarkan bagaimana bermain angklung kepada banyak orang dari berbagai komunitas.

Selasa, 14 Agustus 2012

Ucapan

Kami Warga Muslim mengucapkan Selamat Idul Fitri 1433 H, Mohon Maaf Lahir dan Batin
semoga kita mendapat barokah Ramadhan.

Senin, 19 Maret 2012

Mini Outbond Ibu-ibu RW 019

Sabtu sore tgl 17 Maret 2012, saat nya ibu-ibu warga RW019 beraksi dalam "Mini Outbond"

simak keceriaannya:
































Pertemuan Warga RT 02

Nomor      : A.001/PK/RT02/III/2012
Cimpaeun, 06 Maret  2012
Perihal      : Informasi Kegiatan Warga RT 02
Lampiran : -
Kepada Yth,
Bapak/Ibu Warga RT 02/019 Cimpaen
Di Tempat
Pertama sekali kami do’akan Bapak/Ibu sehat serta sukses dalam menjalankan tugas sehari-hari. Sesuai kesepakatan dalam pertemuan Warga RT 02, bahwa setiap 2 (dua) bulanan  diadakan “Pertemuan Warga/ Keakraban”, dengan ini kami mengundang warga RT 02 untuk hadir pada:
Hari / Tanggal           : Minggu, 11 Maret 2012
Waktu                         : 08.00 – 10.00 WIB
Tempat                       : Taman Cluster Mirah D2/019
Acara                          : a) Laporan Keuangan RT dan Pembagian PBB rumah
                                      b) Rencana Program Kerja dan Ramah Tamah
Konsumsi                    : Setiap KK membawa makanan, minuman, camilan dll (bebas)
                                      Bagi warga disekitar Taman Mirah D2 diharapkan membawa tikar
Demikian kami sampaikan, diharapkan kehadirannya untuk keakraban di lingkungan RT 02 khususnya. Atas perhatian dan kerjasamanya diucapkan terima kasih.
Hormat kami,
Dhani Salman
Ketua RT 02/019

Selasa, 28 Februari 2012

Mirah Master Chef (MMC) 2011

Temu lagi,

Info terbaru terkini masih panas (kayak sop ya), event terakhir adalah Mirah Master Chef (MMC) 2011, yang diadakan minggu 12 Februari 2011 di Ruang Serbaguna RW 019, 6 kelompok dengan beragam karakter akan memasak untuk menghasilkan hidangan terbaik, inilah fotonya...
 Ini lagi pengarahan dari panitia (b'Maharani)

 Bapak dan Ibu RW 019 (Bp Arifin dan b'Ani Bestari)

 Diskusi Kelompok persiapan masak
 Alot diskusinye

 Anak menjadi penyemangat ibunda

 Pokonya aku masak duluan ya...

 Persiapan bumbu kale...

 bgaya dolo sebelum masak ah ...eee ini sponsornya

 Mama gesit iris bawang neh

 pokonya aku dolo ya masaknya... 

 pendukungmu..

 apa dolo yang di gorong neh... lupa td

 pokonya ayam deh...lumayan 

 cepetan donk.....

 istriku pasti jagoan masak, moga dapet piala hehehhe

 sms dukungan ...ketik.. spasi ....

 penghibur...pasukan pencicip makanan

 capeknya jadi panitia... tapi happy deh

 ketegangan terjadi...

 Inilah hasil masakanku

 juara 1 ga ya?

 Pokoke happy

 Kelar kan masakan kami

 ayam uenak

 berlima...bisa

 icip masakan ayam

 Penonton arena ...

 Ga sia-sia ... aku juara kan heheheh

 Piala bergilir...dapat kompor gas lagi

 Juara 1

 Juara 2 dapat minyak goreng, lumayan

 Juara 3

Tetap semangat