Mari Wujudkan Lingkungan RW 19 sebagai Hunian yang Aman, Nyaman, Tenteram dan Harmonis

Rabu, 24 Agustus 2011

Pemasaran Produk Jilbab Bagi Para Pemula

Ramainya permintaan jilbab di bulan ramadhan hingga menjelang lebaran tiba, menjadi sebuah peluang bagi Anda yang tertarik menekuni bisnis musiman. Berbagai macam kreasi jilbab dari mulai jilbab paris, pasmina, jilbab anak, sampai jilbab lukis laris manis diburu para konsumen. Kondisi ini tentunya sangat menguntungkan Anda sebagai pelaku usaha musiman, sebab tingginya kebutuhan konsumen di bulan ramadhan mempermudah Anda dalam memasarkan aneka macam jilbab guna mendatangkan untung besar.
Nah, bagi Anda para pemula yang masih kesulitan memasarkan produk jilbab di musim ramadhan. Berikut ini kami informasikan beberapa strategi pemasaran lokal yang bisa Anda praktekan langsung dalam menjalankan bisnis jilbab.
  1. Mulailah dengan survey pasar. Salah satu teknik pemasaran yang wajib Anda lakukan sebelum memasarkan sebuah produk yaitu mencari informasi seberapa besar potensi pasar di sekitar Anda, bagaimana dengan selera pasar, serta mengetahui perkembangan trend model jilbab yang berkembang saat ini. Untuk melakukan hal tersebut Anda tidak perlu jauh-jauh survey ke kota-kota besar, mulailah dari orang-orang di sekitar Anda seperti keluarga, tetangga, teman dekat, dan lain sebagainya.
  2. Penuhi permintaan konsumen. Setelah mengetahui model jilbab seperti apa yang banyak diminati konsumen, selanjutnya Anda bisa melakukan pembelian beragam jenis model dan corak jilbab yang sedang digemari target pasar Anda. Sebaiknya belilah produk dalam jumlah terbatas, namun mewakili semua variasi jilbab yang sedang trend saat ini. Semakin lengkap produk jilbab yang Anda tawarkan, semakin besar pula peluang pasar yang Anda ciptakan.pemasaran produk 200x173 Pemasaran Produk Jilbab Bagi Para Pemula
  3. Tawarkan harga yang lebih murah. Tak bisa dipungkiri bahwa pertimbangan harga masih menjadi faktor penentu bagi para konsumen yang tertarik membeli sebuah produk. Hal ini pula yang perlu Anda pertimbangkan dalam memasarkan produk jilbab di musim ramadhan. Usahakan cari tempat grosir jilbab yang cukup murah, agar Anda bisa menjualnya di pasaran dengan harga yang lebih miring.
  4. Jangan ragu untuk memasarkannya dengan sistem door to door. Meskipun Anda masih seorang pemula, namun jangan pernah takut dan malu untuk memasarkan produk jilbab Anda dari pintu ke pintu. Mulailah dengan memasarkan jilbab tersebut di sekitar komplek rumah Anda, menawarkannya ketika sedang ada kegiatan arisan, pengajian, ataupun sekedar acara kumpul bersama dengan komunitas yang Anda ikuti. Cara ini cenderung lebih efektif dibandingkan dengan menunggu konsumen yang datang kepada Anda.
  5. Aktif dalam berbagai kegiatan promosi. Untuk mengenalkan sebuah produk kepada khalayak ramai, penting bagi Anda untuk mengikuti beberapa rangkaian promosi yang ada di sekitar lokasi usaha. Misalnya saja seperti bazar ramadhan, pasar sore menjelang buka puasa, pasar tiban menjelang lebaran, serta masih banyak lagi event-event musiman lainnya yang banyak diadakan selama bulan ramadhan.
  6. Manfaatkan loyalitas konsumen untuk memperluas pemasaran produk Anda. Strategi ini bisa dijalankan dengan cara menggandeng para pelanggan sebagai agen maupun reseller produk jilbab yang Anda pasarkan. Tawarkan diskon atau bonus khusus bagi mereka yang menginformasikan produk jilbab Anda kepada para rekan dan kerabat dekatnya. Bila strategi pemasaran ini berkembang cukup pesat, selanjutnya Anda bisa membuka kemitraan resmi dengan memberikan insentif dan diskon khusus bagi para member yang tertarik menjadi reseller.
Setelah membahas strategi pemasaran produk jilbab bagi para pemula, kini selanjutnya tugas Anda untuk mempraktekannya langsung dalam menjalankan usaha. Mulai dari yang kecil, mulai dari yang mudah, mulai dari sekarang. Manfaatkan peluang di sekitar Anda dan dapatkan untung sebesar-besarnya. Salam sukses.

Sumber: http://bisnisukm.com/pemasaran-produk-jilbab-bagi-para-pemula.html 

Kamis, 11 Agustus 2011

Kelanjutan Pembangunan Fasum/Fasos RW 019








Proses kelanjutan pembangunan Fasum/Fasos telah selesai dilaksanakan dan dapat digunakan untuk kegiatan Ramadhan tahun ini, semoga dengan selesai pembangunan ini dapat menjadi alat pemersatu kebersamaan kita. Konsekuensi logis dari pembangunan ini membutuhkan dana yang cukup besar, saat ini Panitia masih menyisakan tunggakan ke pihak lain sebesar Rp. 15.750.000,- , untuk itu kami mengajak seluruh warga RW 019 untuk bergotong royong menyelesaikan tunggakan ini. Mungkin ada yg ingin berderma lebih kami persilahkan menghubungi Bendaraha RW bpk Agoes Setiawan atau bendahara pembangunan fasum/fason bpk Dody Al Fayed. terima kasih atas perhatiannya

Pengurus RW 019

Kesalahan Orang Tua Saat Mendisiplinkan Anak



Mengajarkan disiplin pada anak bukanlah hal yang mudah. Salah bertindak justru akan membuat anak bersikap lebih buruk. Untuk itu, para orang tua wajib menghindari kesalahan saat melakukannya.
Berikut beberapa daftar kesalahan yang umum dilakukan orang tua saat mengajarkan disiplin pada anak, seperti dikutip dari Helium.
1)  Mendisiplinkan anak saat marah. Komunikasi dalam keadaan emosi yang tidak stabil tak akan pernah efektif. Lebih lanjut, yang terdengar oleh anak Anda hanyalah teriakan yang sifatnya menyakitkan. Anak-anak tak akan bisa mengambil ilmu dari sebuah kemarahan. Sebaiknya tunggu sampai emosi Anda stabil. Jika memang harus ada hukuman yang diberlakukan, hukuman yang Anda pilih pun bukan atas dasar kemarahan yang dirasakan, melainkan rasa sayang.
 2)  Jangan salah menghukum. Jika kedua anak Anda berseteru, yang menangis bukanlah selalu yang menjadi korban. Dengarkan keseluruhan cerita anak-anak. Tak selalu harus memberi hukuman, tapi jangan sampai anak merasa disalahkan atas sesuatu yang tidak ia perbuat.
 3)  Hukuman. Hukuman bukan digunakan untuk menyakiti, melainkan agar anak tak lagi mengulangi kesalahannya. Oleh karena itu, pastikan hukuman yang Anda berikan sesuai dan pantas.
4)  Jangan biarkan orang lain mendisiplinkan anak Anda. Jika anak Anda melakukan kesalahan di depan orang lain, jangan pernah memberikan kesempatan orang itu untuk menghukum atau mendisiplinkan anak Anda. Komunikasi yang diterima anak akan sangat berbeda jika itu dilakukan oleh orang lain yang bukan orang tuanya. Kemungkinan paling fatal, anak Anda bisa trauma, dan mengalami kesulitan untuk terjun ke dunia sosial setelahnya.
Setiap orang tua pasti pernah melakukan kesalahan, tapi tak ada kata terlambat untuk meminimalisir kesalahan tersebut.

Sumber: Ayu Kinanti

Komunikasi Dengan Anak


“Kamu ngga pernah mendengarkan mama,” kita seringkali mendengar ini, sama seringnya dengan, “Mama ngga mau dengerin saya.” Padahal komunikasi yang baik membantu anak dan orang tua membentuk rasa percaya diri, perasaan harga diri dan hubungan yang baik dengan orang lain.

Cobalah beberapa tips berikut untuk membangun komunikasi yang baik antara orang tua dan anak.
  • Ajarkan anak mendengarkan. Sentuhlah anak dengan lembut sebelum berbicara dengannya, panggil namanya.
  • Berbicara dengan lembut, kadang-kadang berbisik sehingga anak ‘terpaksa’ mendengarkan. Mereka juga menyukainya.
  • Tataplah anak pada matanya sehingga anda tahu apakah mereka memahami apa yang anda katakan. Membungkuk atau duduklah sehingga anda sama tinggi dengan anak anda.
  • Praktek mendengarkan dan berbicara. Bicarakan kepada anggota keluarga apa yang anda lihat di TV, di taman atau toko, di mana saja. Ceritakan apa yang anda dengar di radio. Bicarakan dengan anak anda tentang sekolah, apa yang terjadi, pelajarannya, teman-temannya. Bicarakan juga minat nya, buku yang dibacanya, CD barunya, atlit idolanya, main bola dengan anak-anak tetangga di lapangan dekat rumah. Pendeknya, bicarakan apa saja.
  • Hormati anak dan gunakan nada bicara yang sopan. Bila kita berbicara kepada anak seperti kepada teman kita, anak kita lebih mudah menganggap kita sebagai orang yang dipercaya.
  • Pujilah anak-anak. Berikan pujian karena mereka bekerja sama dengan anda atau saudara mereka, atau untuk mengerjakan tugas-tugas kecil di rumah.
  • Gunakan ucapan-ucapan untuk memancing anak-anak untuk bercerita lebih banyak tentang apa yang mereka alami atau perasaan mereka, seperti, “Oh begitu ya, lalu bagaimana?” “Masa?” “Coba ceritakan lagi, mama belum ngerti, nih.”
  • Pujian membangun kepercayaan diri anak dan mendorong komunikasi. Kata-kata kasar akan menyakiti anak-anak dan mengajarkan bahwa mereka tidak cukup baik.
  • Kita tidak boleh menganggap anak terlalu besar untuk mendengar “I love you”, “Mama sayang kamu.” Mengatatkan “I love you” sangat penting. Anda dapat juga menuliskannya sehingga anak dapat membawa-bawanya.
  • Berikan perhatian sepenuhnya ketika anak ingin berbicara dengan anda. Letakkan buku yang anda baca, palingkan wajah anda dari TV, hentikan sejenak kegiatan yang sedang anda lakukan dan dengarkan anak anda.
  • Berikan pendapat anda tanpa memaksakannya kepada anak, tunjukkan kepada anak bahwa boleh saja ia tidak sependapat dengan anda.
  • Biarkan anak menyelesaikan apa yang ingin ia sampaikan sebelurm memberikan respon. Berbicaralah dengan anak anda, jangan menggurui, mengkritik, mengancam atau mengucapkan kata-kata yang menyakitkan.
  • Bila anda tidak sepaham dengan anak anda, jangan berdebat untuk menentukan siapa yang benar, katakan, “Kamu mungkin ga setuju, tetapi begini pendapat mama.”
Sumber: http://resourceful-parenting.blogspot.com/